Minggu, 28 Oktober 2012

Metode Ekspositori


1.1.  Metode Ekspositori
Mungkin kita sering mendengar, membaca atau diberitahu teman tentang ekspository learning, dan banyak juga orang yang tidak mengetahui hal itu. Ekspository Learning adalah suatu pendekatan pengajaran yang dilatar belakangi dari anggapan terhadap siswa bahwa mereka msih kosong dengan ilmu. Hal ini sangat cocok diterapkan pada materi ketauhidan. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai desainer dan sebagai aktor. Dalam sistem ini jua guru menyajikan materi ajar dalam bentuk yang telah dipersiapkn secara rapi, sistematis dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernakannya saja secara tertib dan teratur.
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
Pembelajaran dengan Metode Ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (dalam Wina Sanjaya) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah metode “chalk and talk”.
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
Penggunaan metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo (1998:6.7) menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah 1) menyusun program pembelajaran, 2) memberi informasi yang benar, 3) pemberi fasilitas yang baik, 4) pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan 5) penilai prolehan informasi. Sedangkan peranan siswa adalah 1) pencari informasi yang benar, 2) pemakai media dan sumber yang benar, 3) menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Wina Sanjaya (2008:179) menyatakan bahwa: “Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach)”. Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic
achievement student).
Pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo (1998:6.7) menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (1999:172) mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Peranan guru yang penting adalah 1) menyusun program pembelajaran, 2) memberi informasi yang benar, 3) pemberi fasilitas yang baik, 4) pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar, dan 5) penilai prolehan informasi. Sedangkan peranan siswa adalah 1) pencari informasi yang benar, 2) pemakai media dan sumber yang benar, 3) menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Terdapat beberapa karakteristik Metode Ekspositori. Pertama, dilakukan dengan cara penyampaian materi pelajaran secara verbal. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Pada Pelaksanaannya metode ekspositori memiliki prosedur-prosedur pelaksanaan, secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai berikut :
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam metode ekspositori, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan yaitu :
1).Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
2).Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajaran
3).Merangsang dan mengubah rasa ingin tahu siswa
4).Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka. 

2. Penyajian (Presentation)
Tahap penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan.Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini diantaranya : Penggunaan bahasa, intonasi suara, Menjaga kontak mata dengan siswa, serta menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap hidup dan menyenangkan.
3. Korelasi (Correlation)
Tahap korelasi adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimiliki siswa maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Sebab melalui langkah menyimpulkan, siswa dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Sehingga siswa tidak merasa ragu lagi akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara mengulang kembali inti- inti materi yang menjadi pokok persoalan, memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang diajarkan, dan membuat maping atau pemetaan keterkaitan antar pokok-pokok materi.

5. Mengaplikasikan (Aplication)
Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori. Sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya, dengan membuat tugas yang relevan, serta dengan memberikan tes materi yang telah diajarkan untuk dikerjakan oleh siswa.
Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
b. sumber referensi terbatas;
c. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
d. alokasi waktu terbatas; dan
e. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.

1.2.   Kelebihan dan Kekurangan Metode Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:

1.    Keunggulan / kelebihan
            Berikut ini adalah beberapa kunggulan/ kelebihan dari metode ekspositori, yaitu:
  • Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
  • Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
  • Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
  • Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi  pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

2.    Kelemahan / kekurangan
Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
  • Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
  • Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
  • Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
  • Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. sumber : aadesanjaya.blogspot.com

1.3  Inovasi Metode Ekspositori
Jika dilihat secara sekilas, maka kita akan mengatakan bahwa metode Ekpositori adalah sama dengan metode ceramah yang biasanya digunakan dalam pembelajaran konvensional atau tradisional. Pada metode eksositori, peran yang dimiliki guru tidak hanya monoton berceramah.
Seperti yang dikatakan oleh Somantri (2001 : 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyampaikan gagasan atau ide  dalam memberikan informasi dengan lisan atau tulisan.
Menurut Herman Hudoyo(1998 : 133)  metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Pentatito Gunawibowo (1998 : 6.7) dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.
Seperti yang kita ketahui bahwa metode ekpositori adalah metode pembelajaran yang memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Dimana pembelajaran ekspositori tidak dapat kita gunakan secara menyendiri. Metode ekspositori ini harus kita dampingkan dengan beberapa metode lain, agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan dapat mencapai tujuan belajar.
Jika Melihat dari posisi proses pembelajaran di Indonesia lebih condong Teacher Learning Center (TLC), maka untuk menggeser kecendrungan Teacher Learning Center menuju Studen Learning Center (SLC) akan lebih baik jika kita menggunakan metode ekspositori. Hal ini dikarenakan, dalam pembelajaran yang menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode eskpositori kita dapat melakukan inovasi atau penggabungan metode ekspositori dengan beberapa metode yang lain. Penggabungan beberapa metode ini bertujuan untuk mengurangi peran guru berkomunikasi langsung dengan siswa, tapi mampu meningkatkan keaktivan siswa tersebut.
Beberapa contoh cara yang dapat dilakukan untuk memberikan inovasi pada metode ekspositori adalah dengan melakukan metode ekspositori di dalam model pembelajaran kooperatif. Dimana model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang membimbing siswa untuk dapat aktiv dalam mencari pengetahuannya secara mandiri.
Pengajaran metode ekspositori akan terasa lebih baik jika dipadukan dengan menggunakan metode: pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berfikir kreatif dan kritis; mengajarkan materi yang berguna bagi menghadapi kehidupan, Peningkatan kebudayaan dan ketrampilan dasar pada umumnya.
Ekspositori merupakan pembelajaran yang menggunakan Komunikasi bersifat satu arah. Untuk melengkapi komunikasi yang satu arah ini, maka sering dilengkapi dengan alat bantu audio visual, demonstrasi, tanya jawab, diskusi singkat dan sebagainya yang bertujuan untuk mempercepat jalur komunikasi yang hanya berlangsung satu arah ini.
Tetapi D.P. Ausubel percaya bahwa cara ekspositori (ceramah) itu tidak sejelek seperti yang dituduhkan orang. Malahan sebaliknya ia percaya bahwa cara ceramah itu merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien yang dapat menyebabkan siswa belajar secara bermakna.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.

Minggu, 01 Mei 2011

DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN

DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN

Distribusi Maxwell-Boltzmann menggambarkan kecepatan partikel dalam gas, di mana partikel tidak terus-menerus berinteraksi satu sama lain, tetapi bergerak bebas antara tabrakan pendek. Ini menggambarkan kemungkinan kecepatan partikel (besarnya vektor kecepatannya) yang dekat dengan nilai yang diberikan sebagai fungsi dari suhu dari sistem, massa partikel, dan bahwa nilai kecepatan. Distribusi probabilitas ini dikemukakan pertama kali oleh James Clerk Maxwell dan Ludwig Boltzmann.

Distribusi Maxwell-Boltzmann biasanya dianggap sebagai distribusi kecepatan molekul, tetapi juga dapat merujuk kepada distribusi untuk kecepatan, momentum, dan besarnya momentum molekul, yang masing-masing akan memiliki fungsi probabilitas distribusi yang berbeda, semua dari yang terkait. Kecuali dinyatakan lain, artikel ini akan menggunakan "distribusi Maxwell-Boltzmann" untuk merujuk pada distribusi kecepatan. Distribusi ini dapat dianggap sebagai besaran vektor 3-dimensi yang komponennya adalah independen dan terdistribusi normal dengan mean 0 dan standar deviasi a. Jika Xi didistribusikan sebagai , maka
didistribusikan sebagai distribusi Maxwell-Boltzmann dengan parameter a. Selain parameter skala, distribusi identik dengan distribusi chi dengan 3 derajat kebebasan.

Aplikasi distribusi Maxwell-Boltzmann dalam Fisika

Distribusi Maxwell-Boltzmann berlaku untuk gas ideal dekat dengan kesetimbangan termodinamika, efek kuantum dapat diabaikan, dan kecepatan non-relativistik. Ini membentuk dasar dari teori kinetik gas, yang menjelaskan banyak gas bumi fundamental, termasuk tekanan dan difusi.SimakBaca secara fonetik

Derivasi

Penurunan asli oleh Maxwell diasumsikan semua tiga arah akan berperilaku dalam cara yang sama, tapi penurunan kemudian oleh Boltzmann menjatuhkan ini asumsi menggunakan teori kinetik. Distribusi Maxwell-Boltzmann (untuk energi) sekarang dapat paling mudah diturunkan dari distribusi Boltzmann untuk energi (lihat juga statistik Maxwell-Boltzmann mekanika statistik):

dimana Ni adalah jumlah molekul pada temperatur T kesetimbangan, indeks i yang memiliki energi Ei dan gi degenerasi, N adalah jumlah molekul dalam sistem dan k adalah konstanta Boltzmann. (Catatan bahwa kadang-kadang persamaan di atas ditulis tanpa gi faktor degenerasi. Dalam hal ini indeks i akan menentukan satu per satu, bukan satu kelompok gi memiliki energi Ei yang sama.) Karena kecepatan dan kelajuan berhubungan dengan energi, Persamaan 1 dapat digunakan untuk menurunkan hubungan antara temperatur dan kecepatan molekul dalam gas. Penyebut dalam persamaan ini dikenal sebagai fungsi partisi kanonik.

Distribusi vektor momentum

Berikut ini adalah derivasi yang sangat berbeda dari derivasi dijelaskan oleh James Clerk Maxwell dan kemudian dijelaskan dengan asumsi lebih sedikit oleh Ludwig Boltzmann. Melainkan dekat dengan pendekatan Boltzmann pada tahun 1877.

Untuk kasus "gas ideal" yang terdiri dari atom-atom yang tidak berinteraksi dalam keadaan dasar, energi total dalam bentuk energi kinetik, dan gi adalah konstan untuk semua i. Hubungan antara energy kinetic dan momentum untuk partikel massif adalah
(2)
dimana p2 adalah kuadrat dari vektor momentum p = [px, py, pz]. Oleh karena itu kita dapat menulis ulang persamaan (1) sebagai:
(3)
dimana Z adalah fungsi partisi, sesuai dengan penyebut dalam Persamaan 1. Berikut m adalah massa molekul gas, T adalah temperatur termodinamika dan k adalah konstanta Boltzmann. Ini distribusi Ni / N adalah sebanding dengan probabilitas fungsi kepadatan fp untuk menemukan molekul dengan nilai-nilai komponen momentum, sehingga:
(4)
Konstanta normalisasi C, dapat ditentukan dengan mengakui bahwa probabilitas dari molekul memiliki momentum apapun harus 1. Oleh karena itu integral dari persamaan 4 atas semua px, py, dan pz harus 1. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa:
(5)
Substitusi Persamaan (5) ke dalam persamaan (4) didapat:

(6)
distribusi dipandang menjadi produk dari tiga variabel independen terdistribusi normal px, py, dan pz, dengan varian mkT. Selain itu, dapat dilihat bahwa besarnya momentum akan dibagikan sebagai distribusi Maxwell-Boltzmann, dengan
. Distribusi Maxwell-Boltzmann untuk momentum (atau dengan kata lain untuk kecepatan) dapat diperoleh lebih mendasar dengan menggunakan teorema H pada kesetimbangan dalam kerangka teori kinetik.

Distribusi energi

Dengan menggunakan p² = 2mE, dan fungsi distribusi untuk besarnya momentum (lihat di bawah), didapatkan distribusi energi:
(7)

Karena energi adalah sebanding dengan jumlah kuadrat dari tiga komponen momentum terdistribusi normal, distribusi ini adalah distribusi gamma dan distribusi chi-kuadrat dengan tiga derajat kebebasan.

Dengan teorema equipartition, energi ini merata di antara semua tiga derajat kebebasan, sehingga energi per derajat kebebasan didistribusikan sebagai distribusi chi-kuadrat dengan satu derajat kebebasan:

dimana ε adalah energi per derajat kebebasan. Pada kesetimbangan, distribusi ini akan terus berlaku untuk setiap jumlah derajat kebebasan. Sebagai contoh, jika partikel-partikel massa dipol kaku, mereka akan memiliki tiga derajat kebebasan translasi dan dua derajat kebebasan rotasi tambahan. Energi dalam setiap derajat kebebasan akan diuraikan sesuai dengan distribusi chi-kuadrat di atas dengan satu derajat kebebasan, dan total energi akan didistribusikan sesuai dengan distribusi chi-kuadrat dengan lima derajat kebebasan.
Hal ini memiliki implikasi dalam teori panas gas spesifik.

Distribusi Maxwell-Boltzmann juga dapat diperoleh dengan mempertimbangkan gas menjadi jenis gas kuantum.

Senin, 12 Juli 2010

bikin sandi tak terbaca


PESAN RAHASIA
Kadang-kadang kita perlu menyampaikan pesan yang sangat rahasia atau ingin membuat surprise kepada teman Pramuka yang lain.
Sehingga orang yang tidak berkepentingan denga surat/ pesan tersebut tidak bisa membacanya karena nampak seperti tidak ada tulisannya.
nah berikut ini cara membwat pesan yang g bakalan bisa ma orang yang gak ngerti taw gak kamu kasih tau cara bacanya. maw tau caranya?
Caranya adalah sebagai berikut :

1. Alat dan bahan
Mangkuk, cangkir, kertas tulis polos, pupen cina (Pit), buah jeruk nipis, obat merah atau air perasan daun pacar cina dan kapas.

2. Caranya :
  • Tuangkan setengah cangkir air ke dalam mangkuk dan tambahkan 10 tetes obat merah atau air perasan daun pacar cina, lalu aduk sampai rata.
  • Potong jeruk nipis dan peras ambil airnya.
  • Ambil kertas tulis polos yang bersih dan tuliskan pesan rahasia dengan “tintanya” air jeruk ipis dan “pulpennya” adalah pit
  • Setelah selesai menulis, keringkan tulisan tadi hingga kering benar.
  • Cara membacanya adalah usapkan kapas yang sudah dicelup air yang dicampur obat merah tadi pada permukaan kertas.
Selamat Mencoba.

Minggu, 20 Juni 2010

BISNIS HEBOHH



ayoo...
kapan lagi

hanya di
http://www.komisiGRATIS.com/?id=sakdiah_racana

daftar sekarang juga....

jilbab dan kerudung

JILBAB DAN KERUDUNG




Disusun
Oleh:



Halimatus Sakdiah
Pendidikan Fisika



A. Pendahuluan
Di Indonesia, jilbab seringkali disamaartikan dengan hijab. Pengertian umum yang berlaku saat ini mengenai hijab adalah pakaian muslimah; kerudung (simple headscarf); atau pakaian longgar yang tak tembus cahaya. Sedangkan ketika berbicara mengenai jilbab, seseorang biasanya mengacu kepada kerudung yang diikatkan pada kepala, dan biasanya dikenakan perempuan muslimah.
Menurut Fedwa El Guindi (225), di Indonesia kata jilbab merujuk pada corak pakaian Islam tertentu, namun seringkali maknanya tidak konsisten. Ada yang memahami jilbab sebagai penutup kepala itu sendiri, ada pula yang memaknainya sebagai pakaian komplit.
Terlepas dari pemahaman yang tidak konsisten tersebut, hijab/jilbab berorientasi makna sebagai pakaian perempuan muslimah, dan terkait dengan agama Islam. Namun menurut Fedwa El Guindi dalam bukunya berjudul Jilbab, jilbab mengandung arti yang lebih luas, yaitu :a) Kain panjang yang dipakai perempuan untuk menutup kepala, bahu, dan kadang-kadang muka, b) Rajutan panjang yang ditempelkan pada topi atau tutup kepala wanita, c) Bagian tutup kepala biarawati yang melingkari wajah terus hingga ke bawah sampai menutupi bahu; kehidupan/sumpah biarawati, dan d) Secarik tekstil tipis yang digantung untuk memisahkan atau menyembunyikan sesuatu yang ada di baliknya; sebuah gorden. Didasarkan pada pemahaman menurut El Guindi, maka cadar yang dikenakan pengantin juga termasuk jilbab. Demikian pula yang dikenakan para biarawati dan Maria (Maryam), Ibu Yesus.
Menurut El Guindi (31), dalam bahasa Arab tidak ada padanan kata yang tepat untuk jilbab. Banyak sekali istilah Arab yang digunakan untuk merujuk pakaian perempuan yang bervariasi tergantung dari bagian tubuh, wilayah, dialek lokal, dan momen historisnya. Ensiklopedia Islam menyebutkan ratusan istilah untuk menunjukkan bagian-bagian pakaian, yaitu burqu, abayah, tarhah, burnus, jellabah, hayik, milayah, gallabiyah, disdaysa, gargush, gina, mungub, listma, yashmik, habarah, dan izar. Beberapa di antaranya mengacu kepada penutup muka saja yaitu qina, niqab, listmah, dan burqu. Beberapa yang lain merujuk pada tutup kepala yang kadang-kadang digunakan untuk menutup sebagian muka yaitu khimar, sitara, abayah, dan immah.
Banyak kesalahpahaman terhadap Islam ditengah masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian, jilbab bukan kerudung. Kerudung dalam al-Qur'an surat An-Nuur(24) : 31 disebut dengan istilah khimar (jamaknya: Khumur), bukan jilbab. Adapun jilbab yang terdapat dalam surat Al-Ahzab (33) : 59, sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yang sering dijumpai adalah anggapan bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat, sedang mode baju apakah terusan atau potongan, atau memakai celana panjang, dianggap bukan masalah. Dianggap, model potongan atau bercelana jeans oke-oke saja, yang penting 'kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana muslimah secara sempurna. Padahal tidak begitu, Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash Al-Qur'an dan As-sunnah.
Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dalam kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah jidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat atau menggunakan bahan tekstil yang transparan, tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna.

B. Tujuan
Adapun tujuan wawancara ini dilakukan adalah untuk:
1. agar mengetahui seberapa jauh perempuan muslimah di Indonesia mengetahui prihal jilbab dan kerudung
2. apakah perempuan muslim mengetahui hokum memakai jilbab dalam Islam
3. mengetahui sejauh mana pengertian perempuan muslim mengenai jilbab, kerudung dan cadar
4. mengetahui pendapat mereka tentang jilbab dan kerudung di Indonesia



C. Hasil wawancara
Pertanyaan – pertanyaan dalam wawancara

1. Menurut anda apakah pengertian dari jilbab dan kerudung?
2. Menurut anda apakah hukum memakai jilbab dan kerudung?
3. apa pandangan anda mengenai cadar?
4. Bagaiamana menurut anda mengenai jilbab di Indonesia ini?

Hasil wawancara dengan menggunakan sampel lima orang

Orang pertama:
1. Bagi saya jilbab dan kerudung adalah sama saja, karena jilbab dan kerudung adalah kain yang dipergunakan untuk menutupi aurat bagi para wanita muslim.
2. Hukum memakai jilbab itu wajib
3. Cadar itu tidak wajib. Cadar hanya tambahan bagi mereka yang merasa ingin lebih menutup dirinya.
4. Menurut saya, Di Indonesia memakai jilbab hanyalah bagian dari mode dan gaya dalam kehidupan. Terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga, akan sangatjelek dipandang jika istri dalam keluarga tersebut tidak menggunakan jilbab jika dia hendak keluar rumah.

Orang kedua:
1. Bagi saya jilbab adalah pakaian yang digunakan untuk menutupi tubuh wanita yang merupakan aurat bagi perempuan. Sedangkan kerudung adalah kain yang digunakan untuk menutupi kepala seorang wanita muslim sehingga hanya akan terlihat wajahnya saja. Dan pemakaian kerudung tidak hanya menutupi kepala dan rambut, tapi juga digunakan untuk menutupi sebahagian dari dadanya, karena dalam Al – Quran menjelaskan ulurkanlah jilbabmu samapi menutupi dadamu
2. hukum memakai jilbab adalah wajib, hal ini pun untuk melindungi diri seorang perempuan agar dirinya terlindungi dari tindak kejahatan yang selalu mengintai diri seorang perempuan.
3. kalau cadar itu berbeda dengan jilbab dan kerudung. Kalau jilbab dan kerudung adalah wajib bagi seorang perempuan, maka cadar itu hukumnya boleh. Karena cadar merupakan pilihan bagi seorang wanita untuk lebih melindungi dirinya dari setiap kejahatan yang selalu dekat dengan diri seorang perempuan.
4. menurut saya di Indonesia jilbab dan kerudung sangat memprihatinkan, karena begi perempuan di Indonesia menganggap jilbab dan kerudung hanya sebatas menutupi kulit, tanpa menunjukkan keberadaan jilbab yang sebenarnya. Seorang perempuan menggunakan jilbab dan kerudung tapi tetap memperlihatkan setiap lekukan – lekukan dari tubuhnya. Sangat menyedihkan lagi ketika seorang perempuan yang berjilbab tapi tidak mencerminkan sikap dan sifat yang islami dalam dirinya.

Orang ketiga:
1. jilbab dan kerudung bagi saya adalah pakaian muslim yang berfungsi sebagai identitas seorang muslimah. Seorang perempuan muslim akan dapat dengan mudah di lihat ketika mereka menggunakan jilbab. Jilbab dan kerudung merupakan simbola agama islam, seperti halnya bahasa arab yang juga merupakan simbol dalam islam.
2. saya kurang tahu hukum memakai jilbab dan kerudung yang saya tahu, seorang muslim dan muslimah wajib menutup auratnya, dengan batas – batas aurat yang telah dijelaskan oleh nabi Muhammad
3. cadar itu hanya tambahan, tidak ada kewajiban dalam pemakaiannya.
4. Di Indonesia jilbab sudah mengetahui esensi jilbab dalam kehidupan perempuan muslim. Tapi tidak semua yang menerimanya, mereka menganggap jilbab bagi mereka yang mampu saja dulu.

Orang keempat:
1. jilbab dan kerudung bagi saya adalah pakaian yang digunakan sebagai penutup aurat bagi seorang perempuan muslim. Dimana yang membedakan antara seorang perempuan muslim dengan yang lain adalah dari pakaiannya secara umum.
2. hukum memakai jilbab menurut saya adalah wajib
3. kalau hukum memakai jilbab dan kerudung adalah wajib, maka hukum memakai cadar adalah boleh. Seorang perempuan diperbolehkan menggunakan cadarm tapi tidak ada kewajiban dalam pemakaian cadar. Cadar digunakan jika seorang perempuan telah memiliki keyakinan yang kuat dalam pemakaian cadar. Karena seorang perempuan yang menggunakan cadar memiliki ujian yang sangat berat, terutama di Indonesia mereka yang menggunakan cadar salah – salah malah akan dituduh sebagai seorang teroris.
4. jilbab dan kerudung di Indonesia bukan hal yang baru lagi. Walaupun dahulu ketika seorang hendak membuat pas foto untuk ijazah wajib memperlihatkan telinga, tapi sekarang hal itu bukan lagi menjadi masalah di Indonesia. Sekarang tidak ada lagi yang melarang seorang perempuan untuk memakai jilbab dan kerudung. Tapi tetap saja jilbab dan kerudung tidak bisa diterima secara sepenuhnya oleh semua perempuan muslim di Indonesia. Ketika ditanya mereka akan menjawab belum siap untuk menggunakan jilbab, karena menurut mereka memakai jilbab dan kerudung itu repot dan harus memiliki sifat yang baik agar sesuai dengan jilbab yang sesuai dengan apa yang mereka gunakan.

Orang kelima:
1. Menurut saya, jilbab adalah baju yang digunakan oleh seorang perempuan muslim untuk menutupi tubuh, sedangkan kerudung adalah kain yang menutupi kepala seorang perempuan sehingga menutupi rambut dan sebahagian dada.
2. hukum memakai jilbab dan kerudung adalah wajib
3. kalau cadar menurut saya adalah kain yang menutupi wajah, sehingga hanya akan terlihat dua buah mata dari seorang perempuan muslim yang menggunakan cadar. Kalau menurut saya cadar itu tidak wajib, karena wajah seorang perempuan bukan aurat bagi seorang perempuan
4. walaupun banyak perempuan yang memahami bahwa jlbab merupakan hal yang wajib digunakan bagi seorang perempuan muslim, tapi tetap banyak juga yang tidak mau menggunakannya. Mereka beralasan bahwa sebelum menggunakan jilbab, maka pertama sekali hati harus diperbaiki, sehingga tidak akan membuat jelek agama islam.




KESIMPULAN
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1. Bahwa sesungguhnya muslimah di Indonesia mengetahui hokum memakai jilbab, namun mereka masih enggan menggunakannya, karena mereka takut tidak sesuai antara prilakunya dan pakaiannya. Padahal jilbab dan kerudung adalah wajib dipakai oleh para muslimah hal ini pun untuk melindungi dirinya sendiri dari setiap bahaya yang sering menimpa seorang perempuan muslimah.
2. cadar bukanlah hal yang wajib bagi seorang perempuan muslimah
3. di Indonesia jilbab lebih digunakan sebagai mode pakaian, sehingga syarat menggunakan jilbab dan kerudung yang seharusnya menutupi seluruh aurat seorang perempuan tidak tercapai. Malah pakaian muslim untuk perempuan sering menampakkan rambut yang merupakan aurat bagi perempuan sendiri. Hal ini sangat menyedihkan, karena terbawa mode, perempuan muslim ikut memperlihatkan rambutnya yang merupakan aurat bagi dirinya.

Senin, 12 April 2010


Tata Cara Berkemah
Berkemah yang baik

Jadi anggota Pramuka tapi gak pernah berkemah rasanya tidaklah lengkap, karena penerapan metode pendidikan Kepramukaan salah satunya melalui kegiatan berkemah. tujuan dan ssalah satu upaya penerapaasaran kegiatan tentunya anda sudah mengenal betul. Namun demikian banyak yang kurang memahami bagaimana tatacara berkemah yang baik. Adakalanya bahkan memiliki resiko tinggi. Nah, bagaimana berkemah yang benar ?
Untuk suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah :
a. Persiapan
1) Penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya.
2) Pengadaan peralatan, peninjauan lokasi.
3) Pemberitahuan dan perijinan. ( Ijin Ortu dan Keamanan setempat)
4) Pembentukan Panitia.
5) Membuat jadwal kegiatan/ acara dan mempersiapkan acara pengganti bila situasi dan kondisi cuaca berubah-ubah.
6) Memantapkan kesiapan mental, fisik dan ketrampilan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan, serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.
c. Penyelesaian
Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib.
Syarat-syarat memilih tempat berkemah adalah :
a. Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
b. Ada pohon pelindung.
c. Ada saluran pengeringan pembuangan air.
d. Dekat sumber air.
e. Terjamin keamanannya, terutama ancaman dari binatang buas, melata/ berbisa.
f. Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
g. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan.
h. Hindari angin masuk ke dalam tenda, dengan cara didirikan tenda membujur menurut mata angin.
Sumber : pramukanet.org